Kamis, 11 Maret 2010

komodifikasi

komodifikasi

komodifikasi: kegunaan dari suatu objek yang mempunyai daya jual untuk dipertukarkan untuk mencari keuntungan sebanyak-banyaknya.
analisa komodfifikasi dalam sinetron realigi di tpi
pada awalnya tpi merupakan stasiun pertama yang menayangkan program acara sinetron realigi seperti rahasia ilahi, misteri ilahi, takdir ilahi. ke tiga tayangan ini berhasil menarik perhatian khalayak, penikmat televisi untuk terus mengikuti setiap acara tersebut di tayangkan di tpi. Tpi merupakan stasiun yang pertama sukses menayangkan acara tersebut sehingga tidak heran diikuti dengna stasiun tv lain dengan menayangkan acara serupa yaitu program religi yang mengemaasnya dengna mencampurkan unsur mistis di dalamnya yang tak heran akan menjadi komoditas yang menarik bagi media penyiaran tv seperti pendahulunya yaitu stasiun tv Tpi. Akan tetapi tanpa mereka sadari telah melakukan hal yang menyalahi aturan karena telah menjadikan agama menjadi suatu komoditas yang dapat mengais keuntungan yang besar. Yang mereka pikir hanya keuntungan tanpa mengingat kesalahan yang dilakukan mereka karena telah mengemas tayangan agama dengabn kisah mistis yang dapat menimbulkan asumsi atau anggapan bahwa betapa kejamnya dunia ini atau betapa bahayanya hidup di dunia ini karena banyak jin,setan,dsb mengintari kehidupan kita. Akan menjadikan salah persepsi apabila penikmatnya ber SDM rendah dan kualitas imannya rendah. Seharusnya siaran religi berisikan siraman rohani atau ajaran dan sunah rosullullah saw yang dapat memperkokoh keimanan kita.


dampak komodifikasi dalam dunia hiburan seperti sinetron realigi di atas yaitu:

a. akan menimbulkan kesalahan persepsi masyarakat terhadap acara tersebut yang dapat membahakan keimanan mereka

b. akan merugikan agama yang di jadikan back ground acara tersebut, karena bertentangn dengan ajaran agama tersebut.

c. media massa akan tumbuh besar dengan mengenyampingkan aspek-aspek lain disekelilingnya, yang akan menjatuhkan atau mematikan potensi objek lain karena program tayangannya

Selasa, 09 Maret 2010

ekonomi politi media
komodifikasi:adalah suatu bagian dari transformasi, pada mulanya terbebas atau tidak berhubungan dengan hal-hal yang diperdagangkan, dan sasat ini berubah menjadi hubungan yang sifatnya mencari keutungan sebanyak-banyaknya( komersil). Pada mulanya terbebas dari hal yang dapat diperdagangkan berubah menjadi hubungan pertukaran.

Karl Marx dalam bukunya Communist Manifesto, mendefinisikan komodifikasi sebagai “Callous Cash Payment”, yakni “pembayaran tunai yang tidak berperasaan”. Ia menggambarkan bahwa kaum kapitalis yang mempunyai kontrol atas apapun telah mengubah nilai-nilai personal menjadi nilai tukar, mengubah hubungan sentimental dalam keluarga menjadi hubungan yang mempergunakan uang. Sehingga segala sesuatu tidak akan bernilai jika tidak mempunyai nilai tukar. Kemudian Marx terfokus pada komodifikasi dalam proses kerja, dimana dalam realitanya, aktivitas pekerjaan yang dilakukan oleh masing-masing pekerja (kerja guna) telah bertransformasi menjadi kerja abstrak. Jadi dalam kerja abstrak, aktifitas kerja yang diperlakukan seolah tidak ada perbedaan kualitas untuk memudahkan pertukaran. Katakanlah pembuat arloji dengan pembuat sepatu. Mereka bekerja dengan kemampuan yang berbeda, dengan pengoperasian yang berbeda, dan tentunya dengan alat yang berbeda. Namun di dalam kerja abstrak, semua itu dianggap sama agar dapat dianggap seimbang untuk memudahkan pertukaran.

Prinsip awal komodifikasi, yakni berubahnya nilai guna menjadi nilai guna telah meluas dalam beberapa dekade. Saat ini, contoh dari komodifikasi mencakup:

Sosialisasi dari pekerjaan wanita, seperti: menyiapkan makanan, merawat anak-anak, mencuci dan menjahit pakaian, dsb. yang kini diperjualbelikan dalam pasar. Jadi saat ini, banyak wanita yang menawarkan tenaga untuk melakukan pekerjaan itu demi sebuah upah, dibandingkan menawarkannya secara sukarela kepada orang lain dalam hubungan pernikahan.



Privatisasi dari pelayanan pemerintah seperti layanan jasa ,kesehatan, DPU(yang mengatur dalam perbaikan jalan) dimana semua pengguna dari layanan ini diharuskan membayar(user _ pays sistem). Padahal sebenarnya semua layanan ini adalah layanan publik yang menjadi hak masyarakat umum.
Diposkan oleh kurnia adwi di 19:10

ekonomi politi media

komodifikasi:adalah suatu bagian dari transformasi, pada mulanya terbebas atau tidak berhubungan dengan hal-hal yang diperdagangkan, dan sasat ini berubah menjadi hubungan yang sifatnya mencari keutungan sebanyak-banyaknya( komersil). Pada mulanya terbebas dari hal yang dapat diperdagangkan berubah menjadi hubungan pertukaran.

Karl Marx dalam bukunya Communist Manifesto, mendefinisikan komodifikasi sebagai “Callous Cash Payment”, yakni “pembayaran tunai yang tidak berperasaan”. Ia menggambarkan bahwa kaum kapitalis yang mempunyai kontrol atas apapun telah mengubah nilai-nilai personal menjadi nilai tukar, mengubah hubungan sentimental dalam keluarga menjadi hubungan yang mempergunakan uang. Sehingga segala sesuatu tidak akan bernilai jika tidak mempunyai nilai tukar. Kemudian Marx terfokus pada komodifikasi dalam proses kerja, dimana dalam realitanya, aktivitas pekerjaan yang dilakukan oleh masing-masing pekerja (kerja guna) telah bertransformasi menjadi kerja abstrak. Jadi dalam kerja abstrak, aktifitas kerja yang diperlakukan seolah tidak ada perbedaan kualitas untuk memudahkan pertukaran. Katakanlah pembuat arloji dengan pembuat sepatu. Mereka bekerja dengan kemampuan yang berbeda, dengan pengoperasian yang berbeda, dan tentunya dengan alat yang berbeda. Namun di dalam kerja abstrak, semua itu dianggap sama agar dapat dianggap seimbang untuk memudahkan pertukaran.

Prinsip awal komodifikasi, yakni berubahnya nilai guna menjadi nilai guna telah meluas dalam beberapa dekade. Saat ini, contoh dari komodifikasi mencakup:

Sosialisasi dari pekerjaan wanita, seperti: menyiapkan makanan, merawat anak-anak, mencuci dan menjahit pakaian, dsb. yang kini diperjualbelikan dalam pasar. Jadi saat ini, banyak wanita yang menawarkan tenaga untuk melakukan pekerjaan itu demi sebuah upah, dibandingkan menawarkannya secara sukarela kepada orang lain dalam hubungan pernikahan.



Privatisasi dari pelayanan pemerintah seperti layanan jasa ,kesehatan, DPU(yang mengatur dalam perbaikan jalan) dimana semua pengguna dari layanan ini diharuskan membayar(user _ pays sistem). Padahal sebenarnya semua layanan ini adalah layanan publik yang menjadi hak masyarakat umum.

Senin, 01 Maret 2010

Ekonomi Politik Media

Salah satu rumusan tentang politik ekonomi adalah kajian tentang hubungan-hubungan sosial, khususnya hubungan kekuasaan, yang bersama-sama dalam interaksinya menentukan aspek produksi, distribusi, dan konsumsi dari sumber-sumber yang ada.
Jika diletakkan dalam lingkup komunikasi khususnya industri media massa, maka yang dimaksud dengan produksi adalah surat khabar, buku, video, film, dst.

sumber:

The Syllabus & General Perspective

By Drs. Rendro Dhani, MSi.

Ekonomi Politik Media

Merupakan Salah satu bentuk komponen yang melihat media sebagai politik dan ekonomi yang berkekuatan dan dapat mempengarui khalayak luas atau pandangan yang mengacu pada dua aspek yang berbeda akan tetapi dijadikan menjadi satu dan saling berhubungan yaitu aspek ekonomis dan aspek politis, kedua aspek tersebut masing-masing mempunyai kekuatan dalam kehidupan sehari-hari yaitu mengendalikan masyarakat atau khalayak. Sebagai contoh pada tahun 1998 setelah massa revormasi yang berlansung di Indonesia telah usai, terjadi “State regulation” yang mengarah kepada” Market regulation”. Dalam artian terjadi perpindahan pada masa ini yaitu dari state regulation mengarah pada market regulation.

Kedua aspek diatas yaitu ekonomi dan politik mempunyai peranan penting di dalam media, apabila suatu media dilihat mempunyai nilai politik dan ekonomi yang kuat maka media tersebut akan tumbuh menjadi besar di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Selain itu media tesebut akan menggunakan politik media sebagai cara untuk mengejar rating, dengan cara menampilkan hedline yang terbaru dan masih hangat dalam artian berita tersebut baru saja terjadi seperti yang di tuturkan yakop utama yaitu kemewahan sebuah media adalah kehangatannya. Media yang mempunyai kedua aspek besar ini juga akan dipercaya sebagai saluran terpercaya masyarakat baik untuk mendapatkan informasi, pendidikan, maupun sebagai saluran mereka dalam berpendapat. Akan tetapi media yang terpercaya tidak hanya di gunakan oleh masyarakat atau khalayak akan tetapi juga digunakan oleh pemerintah, seiring dengan berjalannya waktu setelah terjadinya revormasi atau lengsernya orde baru media dijamin keberadaanya oleh pemerintah terjadi perpindahan dari state regulation mengarah pada market regulation berbeda dengan jaman orde baru keberadaan media selalu di awasi dan ada sanksi apabila media berani mengkritik pemerintah.

Ekonomi politik media menilai bahwa media tidak hanya dekat dengan khalayak atau masyarakat akan tetapi juga dekat dengan pejabat dan pemerintah. Sebagai gambaran nyata yaitu media digunakan sebagai alat berkampanye para pejabat untuk kepentingan partainya, yaitu memperoleh massa sebanyak mungkin agar dapat memenangkan dalam pemilihan, media juga digunakan pemerintah sebagai alat mencapai tujuan akhir yaitu agar masyarakat mengetahui dan menjalankan kebijakan pemerintah.